Pernahkah Anda mendengar area Mahjong bernama Sitinjau Lauik sebelumnya? Mungkin ini pertama kalinya memahami tentang keberadaannya, tetapi bagi warga Kota Padang pasti tidak asing lagi.
Menjadi keliru satu jalanan penghubung pada Kota Padang dengan jalur Arosuka dan termasuk Solok, aksesnya yang berkelok-kelok jadi keliru satu energi tarik utamanya.
Ruas jalur ini populer dan jadi dikenal bersamaan banyaknya pengguna jalur yang melintas untuk mengabadikannya didalam video blog ataupun postingan di account sarana sosialnya.
Banyak sekali yang sengaja lewat jalur tersebut untuk menyaksikan secara langsung keadaannya layaknya dilihatnya di dunia maya. Namun sayang sekali, jadi ramainya pengguna jalan, area ini termasuk sering rawan kecelakaan.
Sebagai akses utama berasal dari jalur yang menghubungkan pada area Sumatra satu dengan yang lainnya, pasti dapat banyak sekali nampak selanjutnya lalang kendaraan melintas. Namun, ternyata tersedia keunikan yang dimilikinya, apakah itu? liat lebih dari satu informasi tersebut ini.
Sejarah Tanjakan Maut Sitinjau Lauik
Ruas jalur yang akhir-akhir ini gates of olympus 1000 jadi viral karena lebih dari satu unggahan berasal dari orang-orang terkait puas duka berasal dari supir truk dan kendaraan berat lainnya menaklukan tanjakan tinggi, ternyata punya histori panjang.
Jalan yang membentang sepanjang 1 kilometer ini jadi pilihan hanya satu untuk jalur darat saat hendak mendatangi area lain atau provinsi lain di pulau Sumatera.
Memiliki nama Sitinjau Lauik karena berasal dari area akses jalur ini Anda dapat menyaksikan pemandangan pantai sepanjang bentangan jalur yang Anda lalui tersebut.
Pemandangan kota Padang termasuk nampak begitu memahami dengan pemandangan lama nan asri melengkapinya di Sumatera Barat. Karena jadi satu titik pandang Kota, kemudian diberi nama Sitinjau Lauik.
Pertama kali dibangun terhadap kira-kira th. 1904, dengan memakan sementara pengerjaan hingga dengan 10 th. yakni berakhir terhadap th. 1914.
Dikerjakan sementara Indonesia masih didalam kekuasaan pemerintahan Belanda. Pada era awal, belum dilapisi dengan aspal, hanya punya permukaan berasal dari tanah dan berdebu sementara di lewati terhadap musim kemarau.
Pada era kolonial digunakan sebagai jalur utama untuk jalankan koordinasi dan pengiriman rempah berasal dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Hingga sementara terus berjalan dan Indonesia tersedia terhadap puncak Kemerdekaannya, pembangunan terus dijalankan meneruskan yang belum terselesaikan dahulu. Bahkan sementara ini jadi keliru satu lokasi utama untuk menghubungkan lebih dari satu lokasi yang ada.
Pembangunan jalur layang 9 kelok dijalankan setelahnya yakni kira-kira bulan November th. 2003 lalu. Berbagai perbaikan demi perbaikan terus dijalankan untuk mengurangi potensi buruk yang sering berjalan dan merenggut banyak nyawa. Bahkan karena antusias warga atas pemandangan yang indah di sana, dibuatlah sebuah gazebo agar lebih aman.